HI THERE ! WELCOME TO BLESS MY HERODADDY AND MOMMY BELONGS TO BLESS FOREVER

Senin, 04 Agustus 2008

Selingkuh itu Tak Indah

Setiap pasangan yang menikah pasti menginginkan kehidupan rumah tangga yang harmonis, aman dan damai. Namun, kehidupan pernikahan yang harmonis tersebut bisa jadi hancur lebur karena adanya pihak ketiga. Rasa sakit hati akan menghantui pihak yang menjadi korban. Kalau banyak orang yang bilang selingkuh itu indah, dan punya tantangan tersendiri, sepertinya itu adalah anggapan yang salah. Karena biar bagaimanapun, perselingkuhan pasti akan selalu berakhir tidak menyenangkan, dan menyisakan trauma tersendiri untuk orang yang menjadi korban. Pernikahan memang menyatukan dua individu dengan segudang perbedaan. Idealnya dalam suatu pernikahan ada dua orang yang saling mencintai. Lima tahun pertama dalam pernikahan adalah masa-masa yang sangat indah dan alam yang menjadikannya begitu. Jika sudah sepuluh tahun dan lebih, untuk membuat penikahan yang indah, dibutuhkan kerja keras. Tak heran jika dalam suatu pernikahan, ada rasa kaget ketika melihat sikap asli pasangan, dan bukan tidak mungkin terjadi kebosanan dikurun waktu tertentu usia pernikahan. Jika hal tersebut terus terjadi, dan pasangan tersebut tidak bisa berkompromi untuk menemukan jalan keluar, bukan tidak mungkin salah satu mengambil jalan pintas untuk memperoleh kesenangan dengan berselingkuh. Baik si pria yang memiliki wanita idaman lain atau sebaliknya wanita yang memiliki pria idaman lain. Pasangan yang mulai “berubah” dapat diketahui dari sikapnya. Ada beberapa tanda yang dapat dilihat dari pasangan yang berselingkuh. 1. Pasangan Anda jadi lebih perhatian dan menghujani Anda dengan banyak hadiah. Ini adalah tahap awal dari affair yang dilakukannya, perhatian berlebih yang diberikan dimaksudkan untuk mengurangi perasaan bersalah yang muncul karena telah berbohong. 2. Anda merasa ada yang tidak beres pada tingkah laku pasangan, yang mungkin disebabkan oleh rasa bersalahnya. Ikuti suara hati Anda dan cari tahu kebenarannya. 3. Pasangan jadi sering bertengkar dengan Anda. Karena dengan begitu ia jadi punya alasan untuk marah dan memilih keluar rumah untuk menenangkan diri, padahal ia hanya ingin bertemu dengan kekasihnya. 4. Pasangan jadi sering berbicara tentang mengakhiri hubungan ketika bertengkar dengan Anda. 5. Ia jadi sangat moody. Ketika bersama Anda ia bertingkah seperti orang yang sedang tertekan dan saat Anda tak ada di sekitarnya ia terlihat ceria. 6. Pasangan jadi jarang berbicara dengan Anda. Ia jadi bersikap dingin dan seperti menjaga jarak 7. Ia jadi kurang percaya diri. Karena biasanya orang yang merasa tidak aman akan meniru orang lain sebagai idola. 8. Ia bertingkah seperti orang yang punya rasa bersalah ketika Anda melakukan suatu hal untuk menyenangkannya, karena mungkin ia mengingat apa yang dilakukannya di belakang Anda. 9. Ia jadi lebih emosional dan pendiam, tetapi ketika Anda berusaha menggali lebih jauh ia tidak mau membicarakannya dan jadi sangat tertutup. Jika Anda percaya masih ada cinta dan mampu menarik pasangan kembali ke zona aman, maka lakukanlah. Namun dibutuhkan perjuangan yang luar biasa dan Anda pun harus rela merasakan cemburu dan sakit hati. Jika memang tak bisa diperjuangkan lagi, dan Anda merasa jalan satu-satunya adalah mengakhiri pernikahan, mungkin memang itu yang harus dilakukan. Tak ada salahnya intropeksi diri, jangan-jangan bukan pasangan yang berselingkuh, tapi Andalah yang melakukannya. Jika memang benar dan Anda masih ingin mempertahankan pernikahan, maka sudahi hal tersebut dan kembalilah ke pasangan Anda.

Pendapat Kami : "Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa Pernikahan di hadapan Tuhan adalah sesuatu yang suci (sakral) , Tuhan sangat mencintai hubungan keluarga, keluarga di mata Tuhan adalah simbol hubungan pribadi-Nya sendiri dengan manusia, tidak ada manusia yang lahir tanpa adanya suatu hubungan pribadi, dan disetiap hubungan tersebut Tuhan ada diantaranya, jadi keluarga adalah sesuatu yang bersifat kekal dan bukan sementara; peliharalah setiap hubungan dengan berlandaskan kasih yang sejati sama seperti yang telah dianugerahkan oleh Tuhan dengan mencintai keluarga (suami, istri dan anak-anak) dengan sepenuh hati - Jangan pernah menyia-nyiakan atau mengganti hubungan keluarga atau rumah tangga karena sebuah kesenangan semu dan sementara, peliharalah hubungan keluarga sampai selama-lamanya
baik di dunia yang sementara ini dan sampai di dunia kekal yang akan segera datang"

(Sumber :
Firda Kurnia Widyasari - perempuan.com / Red - Bless My Hero 4 Agustus 2008)