HI THERE ! WELCOME TO BLESS MY HERODADDY AND MOMMY BELONGS TO BLESS FOREVER

Selasa, 15 Juli 2008

Say No To Drugs!

Beberapa waktu lalu, banyak sekali pemberitaan mengenai siswa SD yang salah memakan permen. Mereka menyangka yang mereka makan adalah permen jenis baru, padahal permen tersebut berisi opium yang memabukkan. Akibatnya mereka harus menjalani rawat inap di rumah sakit karena tak sadarkan diri. Saat ini bukan saja orang dewasa yang menjadi incaran para pengedar narkoba. Remaja bahkan anak-anak kecil juga sudah menjadi korbannya. Mulai dari permen yang mengandung narkoba, pulpen wangi, hingga para pengedar yang menyamar menjadi penjaja makanan di sekolah. Akibatnya tidak sedikit para siswa tak bersalah yang menjadi korban. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS (khususnya lewat jarum suntik) semakin meningkat dan mengancam. Mengingat begitu besar bahaya penggunaan narkoba, pemerintah sudah mulai mengharuskan sekolah-sekolah untuk turut serta membantu pencegahannya. Ada empat fase dalam program tersebut. Pertama, kampanye massa (interschool campaign) dengan membuat pertunjukan musik, pemutaran film, dialog interaktif dan pertemuan umum. Setelah itu fase follow up, dalam bentuk workshop dengan 60-70 anak yang dilakukan sebanyak 6 x 1,5 jam. Sifatnya dan memberikan pengetahuan tentang narkoba dan ketrampilan untuk mengambil keputusantraining, live skill, dan juga pro-active life style.

Bagi mereka yang lulus diarahkan ke fase yang ke tiga yaitu pembentukan YADA (Youth Against drug Abuse) CLUB di sekolah masing-masing. Yaitu sekolompok anak remaja yang menentang drugs di sekolahnya. Ini program pencegahan yang lebih panjang sifatnya. Tugasnya selama satu tahun membuat kegitan yang berhubungan dengan kampanye anti narkoba di sekolahnya sendiri. Mereka menjadi jurkam di sekolahnya. Fase keempat lebih ke maintainance, berupa program multiplikasi yaitu mereka mengadakan regenerasi dan pengkaderan disekolah masing-masing. Bagi yang sudah lulus, diharuskan untuk membentuk angkatan yang baru di sekolahnya. Meski demikian tak menjamin buah hati Anda terlepas dari cengkraman. Perlindungan utama dan pertama berawal dari rumah. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan sebelum mereka menjadi korban. 1. Perkenalkan putra putri Anda pada agama sedini mungkin. Semua agama mengajarkan kebaikan. Dengan memperkuat iman diharapkan anak Anda tidak akan terbujuk dengan barang haram tersebut. 2. Biasakan mereka untuk menceritakan semua kejadian di sekolah. Sehingga Anda dapat memantau bagaimana pergaulannya. Tak ada salahnya mengantar atau menjemput buah hati. Selain mereka terlindungi, Anda pun bisa mengenal teman-temannya. 3. Bekali buah hati dengan makanan sehat dan lezat buatan Anda sendiri. Sehingga mereka tak tergoda untuk membeli jajanan di sekolah. Memang tak semua jajanan mengandung narkoba, tapi tak bisa dipastikan juga kebersihan dan kandungannya. 4. Berkonsultasilah dengan para guru di sekolah untuk mengetahui perkembangan si kecil. Bukan saja bidang akademik tetapi juga pergaulannya, teman-teman dan latar belakang teman terdekatnya. 5. Ajak anak untuk mengetahui dan mempelajari tentang narkoba. Melingkupi jenis, bahaya dan peredarannya. Sehingga anak juga memiliki pengetahuan dan memahami bahwa mereka harus menjauhi narkoba. 6. Libatkan si kecil dalam berbagai kegiatan yang positif. Misalnya les musik, ikut bela diri, kursus bahasa dan lainnya. Biasanya tempat-tempat tersebut juga memberikan informasi mengenai bahaya narkoba. Semua kegiatan mereka harus tetap di bawah pengawasan Anda. 7. Sesibuk apapun Anda. Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Sehingga mengetahui masalah yang dihadapi anak. Karena tak jarang anak yang bermasalahlah yang menjadi pemakai. 8. Tak ada kata terlambat. Jika ternyata si buah hati terlanjur menjadi pemakai, carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai penanggulangannya. Saat ini sudah banyak rumah rehabilitasi untuk korban narkoba. Dampingi dan Bantu pengobatan mereka. Say no to drugs!

28-06-2008 13:00 WIB
Penulis : Firda Kurnia Widyasari

Tidak ada komentar: